Bukankah Tuhan memberi manusia kekuasaan atas binatang?

Menurut Kitab Kejadian, Tuhan menciptakan hewan, termasuk manusia, pada hari keenam. Di Kejadian1:28, Tuhan berkata, "Berkuasalah atas ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala sesuatu yang hidup dan bergerak di atas bumi." Tapi segera setelah itu,

tepat di ayat berikutnya, Tuhan menyatakan:"Lihatlah, Aku memberikan kepadamusegala benih tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dansegala pohon yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu."
Apa pun kata yangditerjemahkan sebagai "kekuasaan" jelas tidak termasuk kekuasaan untuk memakan hewan. Bahkan, kebanyakan teolog mengakui bahwa kata ini lebih tepat diterjemahkan sebagai"bertanggung jawab" dan makna dari teksini adalah bahwa manusia seharusnya menjadi pelayan dan wali, melindungi danmenghormati makhluk-makhluk lain dengan siapa kita berbagi karunia penciptaan.  Itulah sebabnya Alkitab versi The Message menterjemahkan ayat ini sebagai, “Be responsible for fish in the sea and birds in the air, for every living thing thatmoves on the face of Earth."
TeologRev. Andrew Linzey menyatakan,"Kita membutuhkan konsep diri kita sendiri di alam semesta bukan sebagai spesies utama tetapi sebagai spesies pelayan - sebagai spesies yang diberikan tanggung jawab atas keseluruhan untuk kebaikan keseluruhan. Kita harus berpindah dari gagasan bahwahewan itu diberikan kepada kita dan dibuat untuk kita, kepada gagasan bahwa kita dibuat untuk para ciptaan, untuk melayani mereka dan menjaminkelangsungannya. Ini sebenarnya sedikit tentang teologiKejadian Bab Dua. Taman Eden dibuat indah dan penuh dengan kehidupan: Manusiadiciptakan khusus untuk mengurusnya".

Selain itu, manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan. Apakah kekuasaan yang bersifat eksploitatif, menggunakan penderitaan dan kematian untuk memenuhi  kenikmatan lidah sesuai dengan cara Tuhan berkuasa?
Tuhan justrumengajarkan bahwa “Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar di antara kamu,hendaklah ia menjadi pelayanmu,” (Mar 10:43). 
Dan itulah yang Dia lakukan. Untukmenyelamatkan spesies manusia yang berdosa dan sedang berjalan menujukebinasaan kekal, Dia mengorbankan diriNya sendiri. Oleh karena  sikap penuh pengorbanan seorang pemimpin ini,maka namaNya adalah nama segala nama dan segala kemuliaan diberikan kepadaNya.
Apakah kita pemimpin yang baik bagi para hewan? 

Bagaimana pertanggungjawabankita atas perintahNya tersebut? 

“Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinyasendiri kepada Allah.” – Roma 14:12

No comments:

Post a Comment