Ada yang pernah berkata, "Alkitab dapat dipakai untuk membenarkan apa saja,"
Beberapa contoh pembenaran memakai Alkitab yang pernah dipakai: 1. Abraham, Ishak, dan Yakub mempunyai budak. jadi orang Kristen pun wajar mempunyai budak. Isu ini sangat populer pada masa sebelum perang sipil di Amerika.
2. Hampir semua orang-orang besar di Alkitab (Abraham, Yakub, Daud, Salomo) mempunyai lebih dari 1 istri. Jadi orang Kristen pun bisa mempunyai lebih dari 1 istri.
|
Pembakaran orang-orang yang dituduh sebagai penyihir |
3. Perintah untuk membakar/menghukum mati penyembah berhala berdasarkan Kel 22:18 dan Imamat 20:27. Di tahun 1500 - 1660, sedikitnya 50.000 orang yang dituduh sebagai penyihir dibakar di Eropa.
4. Perintah untuk melempar anak yang tidak taat dengan batu sampai mati: Ulangan 21:18-21.
Seluruh hal-hal di atas pernah dipraktekkan selama ratusan tahun dan dibenarkan oleh otoritas masyarakat dan agama pada saat itu. Tapi saat ini semua hal tersebut malah diakui sebagai hal yang tidak bermoral di banyak tempat di dunia. Kenapa?
Karena 1 hal: pembaharuan pikiran.
Tanpa pembaharuan pikiran, jalan-jalan kita akan menjadi sama dengan dunia. Tanpa pembaharuan pikiran, kita tidak akan mengerti kehendak Tuhan yang sempurna. Demikian yang dijelaskan Roma 12:2.
Tuhan mengijinkan hal-hal tersebut di atas bukan karena perbudakan, poligami, atau hukuman mati sesuai dengan kehendakNya yang sempurna, tapi karena hanya sampai level etika itulah yang dapat dipahami manusia pada masa itu. Tanpa peraturan dari Tuhan, manusia masa itu dapat berbuat yang lebih keji lagi.
Di masa Perjanjian Lama, hukum "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri" di Imamat 19:18, dijelaskan lagi oleh Tuhan Yesus di Lukas 10- kali ini disertai penjelasan tentang siapa yang dimaksud dengan "sesama". Kalau dulu bangsa Yahudi menganggap yang dianggap "sesama" adalah sesama orang Yahudi, Tuhan Yesus saat itu menyatakan bahwa musuh pun termasuk dalam "sesama". Kenapa baru di masa itu Tuhan menyatakan bahwa Dia menginginkan kita mengasihi musuh kita? Menurut saya, karena baru di masa itu pikiran orang-orang dapat menerima konsep ini. Kebenaran pun harus dinyatakan pada waktu yang tepat.
Jadi apakah kita masih terus bersikukuh bahwa karena di Alkitab ada hewan yang dimakan berarti Tuhan setuju dengan hal tersebut? Tentu tidak, karena sudah jelas bahwa pabrik peternakan dan rumah jagal sangat bertentangan dengan sifat Tuhan yang utama: kasih.